Sungai indah dan cantik berwarna merah, tapi nama tempatnya seram yaitu Mimbar Iblis
Keunikan sesuatu, tidak hanya ada pada bentuknya melainkan juga pada nama dan kisahnya.
Sebuah sungai berwarna merah tua yang tampak cantik sekali, mengalir di antara himpitan tebing ngarai (lembah) pendek dan curam hingga kedalaman 70 kaki.
Uniknya, yang menjadi fokus perhatian justru bukan sungainya, melainkan nama lokasinya yang populer dengan sebutan 'Mimbar Iblis' atau The Devil's Pulpit.
Tak perlu merinding, karena itu hanya sebutan. Supaya lebih tenang, simak keseluruhan kisahnya di bawah ini.
Finnich Glen atau Lembah Finnich, Skotlandia
Walaupun populer dengan nama Mimbar Iblis, nama resmi lokasi itu adalah Finnich Glen.
Itu merupakan lembah kecil yang di dalamnya terdapat formasi bebatuan dan mengalir sungai indah nan cantik berwarna merah tua itu sendiri, yang memang jika dipadukan dengan julukannya akan menjadi terlihat seram, padahal kenyataannya tidak se-horor itu.
Mimbar Iblis di Lembah Finnich
Begitulah seharusnya objek wisata ini disebut, karena julukannya diterapkan bukan tanpa sebab melainkan berdasarkan pada cerita masyarakat dan legenda.
Secara historis, Mimbar Iblis adalah nama yang digunakan untuk batu melingkar yang ada di tengah sungai.
Menurut cerita rakyat, di situlah Iblis berdiri untuk berbicara kepada para pengikutnya.
Cerita lainnya mengenai batu itu juga banyak, tapi itu hanya sebatas dongeng yang mungkin terinspirasi dari warna merah sungai.
Namun dari sekian banyak cerita, ternyata salah satunya berhasil menginspirasi banyak orang hingga tak sedikit orang terkadang menyebut seluruh lokasi Finnich Glen sebagai Mimbar Iblis.
Untuk melengkapi kesan horor, masyarakat menamai sebuah tangga curam yang dibangun sekitar tahun 1860 dengan sebutan Langkah Iblis. Tangga tersebut merupakan jalan menuju Lembah Finnich.
Dinamakan demikian, mungkin karena rute jalannya yang menurun, cukup rumit dan licin.
Sungai berwarna merah indah dan cantik
Sungai ini memang berwarna merah tapi itu bukan karena airnya, melainkan itu disebabkan oleh batu pasir merah yang terletak di bawah sungai. Kejadian yang cukup alami yang bisa terjadi di mana saja, tetapi penduduk setempat tampaknya memanfaatkan faktor horor di balik formasi batuan yang terlihat mirip dengan mimbar gereja itu.
Kewalahan setelah menjadi sangat populer
Setelah digunakan dalam serial TV pada tahun 2014, lokasi tersebut telah mengalami ledakan pariwisata, dengan perkiraan 70.000 pengunjung datang ke lokasi tersebut setiap tahun.
Hal ini telah menyebabkan stres pada lokasi itu sendiri, bagi wisatawan dan juga pejabat lokal karena pengunjung telah menginjak-injak pagar untuk mengakses lokasi dan kemudian menuruni tangga batu berusia 200 tahun yang hancur dan rusak yang digunakan untuk mengakses dasar ngarai.
Tidak adanya fasilitas parkir, arus masuk turis yang besar juga menyebabkan sejumlah besar kendaraan terparkir di sepanjang sisi jalan pedesaan sempit yang berdekatan.
Di bawah rencana pengembangan senilai £2 juta, pemilik tanah David Young telah mengusulkan untuk mengembangkan lokasi tersebut sebagai objek wisata, termasuk pusat pengunjung dan restoran, toilet, tempat parkir sebanyak 150 tempat, jalan setapak formal, platform pengamatan dan jembatan di atas ngarai, serta tangga baru dari kayu dan logam.
Sumber : findingtheuniverse.com, Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar